Ketika kiamat dikomersilkan di Hollywood

Cerita tentang hari kiamat memang banyak menarik perhatian orang. Namun tidak ada satu pun orang di dunia ini yang mengetahui dengan pasti kapan hari di mana manusia akan dimusnahkan itu terjadi. Bahkan dalam kitab suci agama apapun, tidak satu pun yang secara jelas menuliskan kapan hari itu tiba.

Selain terus menjadi misteri, cerita tentang kiamat, bagi sebagian orang atau perusahaan justru menghasilkan pundi-pundi rekening mereka. Salah satunya seperti yang sering dilakukan industri perfilman Hollywood. Melihat tema kiamat sebagai bisnis yang menggiurkan, tidak sedikit film hari pembalasan yang dihasilkan Hollywood.

Salah satu film yang sukses mengangkat tema kiamat adalah '2012'. Film besutan Roland Emmerich ini mencoba menerjemahkan penanggalan Bangsa Maya yang memprediksi akhir dunia atau kiamat akan terjadi pada 12 Desember 2012 ke dalam layar lebar. Meski banyak menuai kontroversi, nyatanya film yang dibintangi John Cusack ini sukses meraup keuntungan hingga US$ 800 juta.

Dalam film yang yang dirilis pada 11 November 2011 tersebut, dikisahkan bagaimana partikel neutrino yang dibawa oleh Matahari mampu membakar Bumi. Akibat peristiwa tersebut, terjadi bencana alam di seluruh bumi. Bahkan sebuah gelombang air yang sangat tinggi mampu menenggelamkan Gunung Everest.

Serupa dengan '2012', film 'The Day After Tomorrow' juga menceritakan tentang tanda-tanda hari penghabisan dalam film yang dirilis tahun 2004 tersebut, bumi diselimuti salju tebal. Bahkan ketebalan salju mampu menenggelamkan patung Liberty. Salju tebal tersebut disebabkan oleh global warming akibat penipisan lapisan ozon.

Berbeda dengan '2012' dan 'The Day After Tomorrow' yang menggambarkan kehancuran dunia disebabkan oleh bencana alam, di 'End of Day', film yang ber-setting akhir millenium, tepatnya tahun 1999, bercerita tentang usaha Lucifer untuk mencari wanita yang akan menggunakan rahimnya untuk mengandung anak sang setan.

Nantinya, jika anak Lucifer tersebut lahir ke dunia, maka hari kiamat akan terjadi.



Cerita tentang hari kiamat memang banyak menarik perhatian orang. Namun tidak ada satu pun orang di dunia ini yang mengetahui dengan pasti kapan hari di mana manusia akan dimusnahkan itu terjadi. Bahkan dalam kitab suci agama apapun, tidak satu pun yang secara jelas menuliskan kapan hari itu tiba.

Selain terus menjadi misteri, cerita tentang kiamat, bagi sebagian orang atau perusahaan justru menghasilkan pundi-pundi rekening mereka. Salah satunya seperti yang sering dilakukan industri perfilman Hollywood. Melihat tema kiamat sebagai bisnis yang menggiurkan, tidak sedikit film hari pembalasan yang dihasilkan Hollywood.

Salah satu film yang sukses mengangkat tema kiamat adalah '2012'. Film besutan Roland Emmerich ini mencoba menerjemahkan penanggalan Bangsa Maya yang memprediksi akhir dunia atau kiamat akan terjadi pada 12 Desember 2012 ke dalam layar lebar. Meski banyak menuai kontroversi, nyatanya film yang dibintangi John Cusack ini sukses meraup keuntungan hingga US$ 800 juta.

Dalam film yang yang dirilis pada 11 November 2011 tersebut, dikisahkan bagaimana partikel neutrino yang dibawa oleh Matahari mampu membakar Bumi. Akibat peristiwa tersebut, terjadi bencana alam di seluruh bumi. Bahkan sebuah gelombang air yang sangat tinggi mampu menenggelamkan Gunung Everest.

Serupa dengan '2012', film 'The Day After Tomorrow' juga menceritakan tentang tanda-tanda hari penghabisan dalam film yang dirilis tahun 2004 tersebut, bumi diselimuti salju tebal. Bahkan ketebalan salju mampu menenggelamkan patung Liberty. Salju tebal tersebut disebabkan oleh global warming akibat penipisan lapisan ozon.

Berbeda dengan '2012' dan 'The Day After Tomorrow' yang menggambarkan kehancuran dunia disebabkan oleh bencana alam, di 'End of Day', film yang ber-setting akhir millenium, tepatnya tahun 1999, bercerita tentang usaha Lucifer untuk mencari wanita yang akan menggunakan rahimnya untuk mengandung anak sang setan.
Nantinya, jika anak Lucifer tersebut lahir ke dunia, maka hari kiamat akan terjadi.