Inginkah Berkualitas Pendidikan Bangsa

Oleh : Haffizh
    Kondisi pendidikan di Indonesia sangat memperihatikan. Betapa tidak ! banyak sekolah-sekolah terutama didaerah-daerah terpencil yang sarana dan fasilitasnya terbatas. Bagaimana caranya agar pendidikan bangsa kita benar – benar berkualitas ? apakah
-    Dilengkapi sarana dan fasilitas setiap sekolah yang memadai seperti computer, ruangan laboratorium praktek IPA, KIMIA,Internet.
-    Dilengkapi perpustakaan yang referensi-referensi bukunya ada dari luar dan dalam negeri.
-    Mengadakan study banding dari daerah ke pusat atau keluar negeri
-    Mendatangkan guru – guru dari luar negeri seperti dari Amerika yang terkenal negara super power, jepang Belanda dll. Atau dari negara manapun yang berkualitas pendidikannya bagus.
Jelas kita lihat dilapangan kualitas pendidikan yang bermutu / bagus biaya pendidikannya mahal dan sebaliknya pendidikan yang berkualitas rendah biaya pendidikannya dapat dijangkau/murah.
Biaya pendidikan sekarang sangat mahal mulai dari tingkat TK sampai dengan perguruan tinggi, banyak orang tua mengeluh.
Mahalnya bayaran sekolah tidak sesuai dengan sarana fasilitas yang ada disekolah tersebut melihat di media-media TV, surat kabar, Internet bahwa banyak bangunan sekolah yang ambruk bangunannya dan anak-anak sekolah diliburkan atau belajar di alam terbuka. Antara daerah dan pusat sangat jauh perbandingan kelengkapan kemajuan fasilitas sarananya begitu juga pengaplikasikan pembelajarannya apakah dipengaruhi :
-    pola pembelajaran di Indonesia masih banyak menggunakan teori – teori lisan dan pengaplikasian prakteknya kurang sekali.
-    Adanya pembelajaran teori sama praktek hampir sejalan tetapi karena keterbatasan fasilitasnya jadi tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Kita harus bisa mencontoh atau belajar dari jepang yang dunia pendidikannya begitu bagus/berkualitas, anak-anak sekolahnya masih muda-muda sudah bisa berpotensi menciptakan kreasi yang menghasilkan, seperti menciptakan robot, mainan alat-alat tulis, malsya juga dunia pendidikan bagus pada hal malasya itu awalnya menimpor guru dari Indonesia. Dalam suatu majalah Asia Week dinyatakanIndonesia belum masuk 20 besar dibidang kemajuan saince dan technology, tapi masih dalam urutan 21 termasuk ITB. Kalau dipusat kita lihat sarana-prasarana sudah mulai memadai muali fasilitas laboratorium, praktek IPA,KIMIA,Komputer,Internet termasuk perpusatkaannya jadi anak didiknya lebih berwawasan luas, mengenai perkembangan ilmu dari segi teknologi maupun dari segi lainnya.
Ini sangat menyedihkan mengapa dibilang sedih, karena pada waktu ujiannya sama sebagai penentu lulus tidkanya siswa tersebut, kalau fasilitas sekolah tersebut, itu akan menunjang atau mencetak generasi-genersai yang berkualitas lebih bisa menghadapi tantangan hidup. Masa sekarang dan akan datang .
Disinilah peranan keterkaitan pemerintah dalam penyediaan sarana prasarana sangat diharapkan, sebenarnya dari hasil penelitian/riset/surfe dana untuk dunia pendidikan itu sangat besar, tapi karena banyak disalah gunakan jadi tidak sampai kepada yang membutuhkan. Ini juga bisa dipengaruhi birokrasi yang tidak dapat menerapkan dana tersebut. Atau karena birokrasi yang tidak bersih seperti dalam dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dimana diisukan bahwa dana BOS tersebut akan dicabut karena pengeluarannya yang tidak tepat, bisa karena birokrat yang tidak amanah atau fakta lainnya.
Mudah-mudahan untuk kedepannya kita harapkan pemerintah lebih memperhatikan dunia pendidikan Indonesia terutama didaerah-daerah.
Dunia pendidikan ini bukan hanya dititik beratkan kepada pemerintah tapi juga orang tua, keluarga dan masyarakat.
Orang tua berperan selain membiayai sekolahnya :
-    Memenuhi fasilitas yang benar menunjang kemajuan intelektual anak tersebut
-    Memberi pengarahan
-    Memberi latihan
-    Memberi bimbingan
-    Memberi pembiayaan dan pembelajaran sopan santun
Sedangkan masyarakat disini menyangkut beberapa instansi lembaga dan punsi-pungsinya agar menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman agar proses pendidikan berjalan dengan baik, atau masyarakat memberi cerminan yang positif.
Marilah kita saling mendukung, berpartisipasi untuk kemajuan pendidikan bangsa kita saling mendukung, berpatisipasi untuk kemajuan pendidikan bangsa kita ini untuk mencetak generasi-generasi yang benar-benar berpotensi positif dan berbakat.